Tita

seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi dan pengetahuan, sekarang manusia telah menciptakan banyak hal yang menyerupai atau bersifat memperbaiki sesuatu alami yang telah ada sebelumnya. seperti halnya pewarna sintetis, pengawet makanan sintetis, obat-obatan sintetis, bahkan bagi seseorang yang mempunyai kelainan organ tubuh pun dapat ditolong dengan alat bantu, sehingga cara kerja organ tubuh orang tsb menyerupai organ milik orang normal, contohnya kacamata.

kacamata merupakan alat bantu penglihatan bagi penderita kelainan mata. ini ceritaku tentang kacamata. cerita yang menunjukkan betapa cetek nya pemikiranku dulu dan aku pun menyesalinya sekarang -____-

dari kecil aku memang tidak memakai kacamata, mataku normal. aku sering membaca dengan posisi tiduran, mama papa sering marah karena hal itu, dan sering pula aku meremehkan teguran mereka. aku selalu berpikiran "alah, daridulu aku sering membaca sambil tiduran kok, dan mataku tetap normal". saat aku 6 SD, setiap aku melihat orang yang berkacamata aku selalu berpikiran bahwa mereka itu keren, memakai kacamata itu membahagiakan.

di tahun berikutnya, aku sudah menjadi siswa SMP. teman-temanku yang memakai kacamata lebih banyak daripada sewaktu aku di SD. sewaktu SMP aku juga sudah mulai pacaran jadi lebih sering smsan. smsan sambil tiduran, kadang di tempat gelap. mama papa juga sering marah karena hal itu, dan tetap saja aku tidak menghiraukan.

sekitar bulan Oktober 2009, saat aku kelas 7, aku mulai merasa pandanganku agak kabur. tapi sedikiiit. dan aku merengek meminta kacamata kepada orang tua. awalnya mereka marah, karena aku tidak bisa dinasehati dan merusak mata sendiri. tapi kemudian aku diperiksakan dan memakai kacamata. saat itu minus mataku masih sedikit, mata kanan dan kiri -1/4. setelah dituruti untuk memakai kacamata, aku merasa... ah bahagianya sekarang aku pakai kacamata. aku keren, aku seperti anak rajin, akan kupakai kacamata ini setiap hari. aku jadi lebih sering foto-foto memakai kacamata. tetapi itu hanya bertahan sekitar 2 minggu. setelah itu berangsur-angsur aku mulai jarang menggunakannya. aku merasa tidak enak menggunakan kacamata, rasanya berat, dan gatal. setiap mamaku menegur karena aku tidak memakai kacamata, aku selalu beralasan. setelah 2 bulan, aku sudah tidak menggunakannya sama sekali. kacamata itu pun hanya menjadi pajangan di kamarku. sampai akhirnya entah kapan, kacamata itupun hilang. aku sedikit menyesal.

meskipun sudah berkacamata, kebiasaanku membaca dan smsan sambil tidur masih sering kulakuan. paling parah saat aku kelas 8. tak ada hari tanpa smsan.

memasuki kelas 8 semester 2. rasanya pandanganku makin kabur, apalagi mata kiri. aku pun bercerita kepada orang tua. yah sama seperti kacamata pertama, mereka marah. wajar, harga kacamata itu tidak murah dan aku tidak bisa menjaganya. aku pun kembali dituruti untuk memakai kacamata lagi. dengan konsekuensi kalau kali ini tidak bisa menjaga, orang tuaku tidak akan membelikan kacamata lagi. dan aku menyetujuinya.

saat diperiksa, ternyata mata kiriku -3/4 dan mata kanan normal. aku dipilihkan frame yang ringan agar tidak banyak alasan bahwa memakai kacamata itu berat dan gatal. untuk kasus kacamata yang ini, pemikiranku bukan lagi gaya-gaya an. aku memang butuh. tetapi meskipun begitu aku tidak selalu memakainya, hanya saat membaca. yah perasaan risih memakai kacamata terus-terusan memang masih sulit dihilangkan.

sekitar 3-4 bulan kemudian, lensa kacamataku pecah. aku tidak tahu siapa yang menjatuhkannya. tiba-tiba ada diatas mejaku dengan kondiki miris. dan tidak ada yang mengaku sudah menjatuhkan kacamataku. huh sungguh jahat!! dan dengan perjanjian sebelumnya, orang tuaku tidak mau membelikan atau mengurusi uruan kacamataku lagi.

dan sampai sekarang aku tidak memakai kacamata.

mungkin kelihatannya seperti anak bermata normal, tetapi sebenarnya, terkadang aku sulit membaca tulisan di papan tulis. itu menyiksa.

pagi ini, saat pemantapan fisika. guruku membahas masalah mata dan alat optik. dan kemudian akupun berpikir..

"umurku masih 14 tahun, mata kiri ku sudah cacat. padahal perjalanan hidupku masih panjang... ah bodohnya dulu aku malah ingin memakai kacamata karna gaya-gayaan. padahal mata normal jauh lebih nyaman. kenapa tidak daridulu menuruti omongan orang tua. kalau umur segini aja udah -3/4, gimana pas aku dewasa ntar? minus berapa mataku? 5..6.. ato 7?"

yah, seperti judulnya. sebaik-baik ciptaan manusia, ciptaan Allah masih jauh lebih sempurna. segala sesuatu yang alami itu lebih baik daripada yang sintetis. selagi kau masih muda, jangan rusak dirimu karna pemikiran dangkal. omongan orang tua memang selalu benar, hmmm... selalu benar.

Categories: