Tuhan, maafkan aku. Aku sadar selama ini aku tidak bisa
menjadi anak manis seperti yang diharapkan oleh orang tuaku. Selama aku SMP aku
banyak berubah, aku semakin nakal, dan aku juga sempat menikmatinya. Semangatku
untuk belajar hanya nampak saat akhir kelas 9, selama ini aku malas belajar dan
hanya terus bermain. Orang tua selalu menyuruhku mengikuti lomba-lomba tetapi
aku tidak pernah menghiraukan, aku menolak dengan alasan malas. Saat orang tua
menasehatiku tentang memilih teman, aku tidak mendengarkan. Saat orang tuaku
memberikan ku fasilitas ikut bimbel setahun penuh aku juga jarang hadir. Orang
tua ku menasehati agar tidak suka membaca sambil tidur, aku juga mengacuhkan.
Aku sadar selama ini aku sangat bebal, tidak pernah mendengarkan omongan orang tua,
aku sering membuat orang tua marah dan lelah, entah kenapa baru sekarang aku
mulai menyesalinya.
Tuhan, aku sadar. Jika dievaluasi lagi. Aku bukanlah
termasuk anak yg baik. Aku anak yang bebal dan sulit diatur. Aku lebih
mendengarkan kata-kata teman daripada kata-kata orang tua. Sungguh aku jauh
dari sempurna, dan selama ini aku jarang berusaha menjadi lebih baik..
Namun, setelah siang ini…
Tuhan, terimakasih. Telah Engkau kirimkan seseorang berhati
malaikat kepadaku. Meski aku cukup minder saat dia menceritakan seluruh
prestasi dan pemikirannya. Karena dilihat dari segi apapun, sungguh dia lebih
baik. Baru kali ini aku bertemu dengan orang seperti dia. Aku menyukainya, yah
aku benar-benar menyukainya! tapi, entah mengapa setelah mengoreksi diri sendiri
aku merasa dia terlalu baik, aku merasa tidak pantas. Tapi… aku tidak ingin dia
pergi.
Tapi Tuhan, jika
Engkau ijinkan dia untuk tetap tinggal, aku akan membenahi diri. Aku akan
berusaha menjadi lebih baik lagi..
Categories:
Post